UEFI - Apakah itu?


Belakangan ini makin banyak dijumpai orang yang bertanya-tanya UEFI itu apa sih? Seiring berjalannya waktu, sistem operasi yang sudah mendukung UEFI sudah mulai dirilis, diawali dengan Windows 8 -meskipun masih bisa diinstall pada tipe hardisk MBR- dan dilanjutkan dengan dirilisnya sistem operasi Windows 10 yang mewajibkan untuk menggunakan sistem partisi GPT, yang mana untuk menjalankan sistem partisi GPT motherboardnya harus mendukung UEFI. Nah kembali lagi ke judul, UEFI itu apa sih?


UEFI merupakan singkatan dari Unified Extensible Firmware Interface. Merupakan standar yang baru digunakan sebagai firmware interface pada komputer, yang juga dirancang dan dipersiapkan untuk menggantikan BIOS. Pada awalnya, firmware interface ini dikembangkan oleh Intel dengan nama EFI saja, kemudian dalam proses perjalannya disebut sebagai Unified EFI atau UEFI.

Dari segi fungsinya, sebenarnya fungsi UEFI mirip dengan BIOS, yaitu sebagai penghubung pertukaran informasi antara hardware, firmware, dan software. Bios adalah yang pertama kali bertugas ketika komputer pertama kali dinyalakan, dilanjut dengan pengecekan hardware, menerapkan pengaturan, kemudian dilanjut dengan transfer proses ke sistem operasi sehingga dapat berjalan normal sampe ke mode desktop. Begitu juga dengan UEFI, fungsinya mirip dengan BIOS.

Karena hadirnya UEFI bertujuan untuk menggantikan BIOS, tentunya UEFI mempunyai banyak kelebihan jika dibandingkan dengan BIOS. Pada saat artikel ini ditulis, merupakan masa transisi dari BIOS ke UEFI, sehingga  banyak vendor yang memberikan dukungan BIOS pada UEFI, itu artinya BIOS yang dapat dijalankan pada UEFI. Sebenarnya vendor tersebut sudah menerapkan UEFI pada motherboard, namun supaya masih mendukung sistem operasi lama maka BIOS juga masih disematkan pada motherboard.

Kelebihan UEFI jika dibandingkan BIOS antara lain sebagai berikut:
  • UEFI mendukung kapasitas hardisk lebih dari 2 TB.
  • Sudah dapat menggunakan mouse pada saat didalam mode UEFI.
  • Memungkinkan vendor motherboard atau manufaktur lainnya untuk menanam driver bahkan sistem operasi sekaligus kedalamnya.
  • User Interface pada UEFI lebih menarik dari pada yang terdapat pada BIOS, sehingga lebih user friendly untuk melakukan konfigurasi dan setting.
  • Proses booting sampe startup sistem operasi lebih cepat dari pada BIOS.
Dibalik berbagai kelebihan yang dimiliki oleh UEFI, masih terdapat kekurangan yang ada, meskipun kekurangan tersebut bukan sesuatu yang major, dan dapat dilakukan update seiring dengan berjalannya waktu. Kekurangan tersbut adalah tidak semua sistem operasi mendukung UEFI, ini memang dikarenakan UEFI belum lama dirilis, sehingga masih banyak sistem operasi yang belum menyesuaikan. Yang paling merasakan dampaknya mungkin adalah pengguna sistem operasi Linux. Sebenarnya Linux sudah mendukung UEFI, tapi belum ada disto Linux yang mengoptimalkan distro mereka terhadap dukungan UEFI.

Semoga Bermanfaat



Share this

Related Posts

Previous
Next Post »